Ada anggapan di masyarakat jika bayi hanya menyusu salah satu payudara saja akan membuat bentuknya menjadi asimetris atau besar sebelah. Benarkah payudara bisa menjadi asimetris akibat menyusui?
Selama ini mitos payudara bisa mengendur akibat menyusui tidak terbukti kebenarannya, karena payudara akan berubah atau kendur sesuai dengan waktunya dan menyusui tidak memberikan pengaruh apapun.
Jaringan payudara secara terus menerus mendapatkan kadar hormon estrogen dan progesteron yang berbeda-beda. Hormon ini akan berubah selama menstruasi, kehamilan, menyusui dan menopause. Tapi ukuran dan bentuknya akan berubah secara signifikan selama kehamilan dan menyusui.
Ukuran payudara ditentukan oleh berapa banyak jaringan lemak yang dimiliki di payudara. Sementara menyusui (laktasi) menciptakan jaringan yang lebih padat di payudara, setelah selesai menyusui jaringan lemak dan jaringan ikat payudara akan bergeser.
Faktor-faktor yang bisa mengubah penampilan payudara, berdasarkan studi tahun 2007 adalah:
Payudara yang tidak digunakan untuk menyusui akan membengkak karena sesaknya pembuluh darah di payudara. Payudara yang besar sebelah biasanya dikenal dengan nama asimetris.
Untuk menghindari payudara besar sebelah ibu sebaiknya tetap memberikan ASI dari kedua payudara. Jika bayi tidak mau menyusu salah satu payudara, cobalah ibu mengganti posisinya tapi bayi tetap berada di posisi yang sama, atau memompa ASI dan memberikannya melalui gelas atau cangkir.
Jika payudara sudah membengkak yang membuat ukurannya lebih besar, ibu tetap harus menyusukannya ke bayi untuk mengurangi jumlah susu yang ada di dalamnya. Karena kalau tidak akan membuatnya semakin membengkak. Sedangkan untuk mengurangi pembengkakkannya bisa dengan cara memijat payudara dengan baby oil. (ver/ir)
Sumber: detik.com
Selama ini mitos payudara bisa mengendur akibat menyusui tidak terbukti kebenarannya, karena payudara akan berubah atau kendur sesuai dengan waktunya dan menyusui tidak memberikan pengaruh apapun.
Jaringan payudara secara terus menerus mendapatkan kadar hormon estrogen dan progesteron yang berbeda-beda. Hormon ini akan berubah selama menstruasi, kehamilan, menyusui dan menopause. Tapi ukuran dan bentuknya akan berubah secara signifikan selama kehamilan dan menyusui.
Ukuran payudara ditentukan oleh berapa banyak jaringan lemak yang dimiliki di payudara. Sementara menyusui (laktasi) menciptakan jaringan yang lebih padat di payudara, setelah selesai menyusui jaringan lemak dan jaringan ikat payudara akan bergeser.
Faktor-faktor yang bisa mengubah penampilan payudara, berdasarkan studi tahun 2007 adalah:
- BMI (body massa indeks) yang menentukan ukuran persentase lemak tubuh.
- Jumlah kehamilan yang sudah dijalani.
- Ukuran payudara sebelum kehamilan.
- Usia.
- Sejarah pernah merokok atau tidak
Payudara yang tidak digunakan untuk menyusui akan membengkak karena sesaknya pembuluh darah di payudara. Payudara yang besar sebelah biasanya dikenal dengan nama asimetris.
Untuk menghindari payudara besar sebelah ibu sebaiknya tetap memberikan ASI dari kedua payudara. Jika bayi tidak mau menyusu salah satu payudara, cobalah ibu mengganti posisinya tapi bayi tetap berada di posisi yang sama, atau memompa ASI dan memberikannya melalui gelas atau cangkir.
Jika payudara sudah membengkak yang membuat ukurannya lebih besar, ibu tetap harus menyusukannya ke bayi untuk mengurangi jumlah susu yang ada di dalamnya. Karena kalau tidak akan membuatnya semakin membengkak. Sedangkan untuk mengurangi pembengkakkannya bisa dengan cara memijat payudara dengan baby oil. (ver/ir)
Sumber: detik.com